Jakarta (Aset) – PLTU Tembilahan selaku unit pembangkit listrik mencatatkan produksi listrik sebesar 78.320,387 MWh di tahun 2023. Listrik ini mampu digunakan untuk menerangi 87 juta rumah selama 24 jam non-stop dengan estimasi daya setiap rumah adalah 900 Watt.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tembilahan adalah unit pembangkit yang berada di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Berkapasitas 2×7 MW, sudah melaksanakan co-firing dengan komposisi maksimal 5% biomassa, artinya sebanyak 5% dari total batu bara digantikan dengan biomassa.

Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah menyampaikan komitmen perusahaan dalam mendukung tercapainya bauran energi baru terbarukan (EBT). Selain pengembangan unit pembangkit berbasis EBT, menurutnya perlu strategi yang tepat untuk mendorong energi bersih pada PLTU yang ada.
“Selain mendorong percepatan pembangunan unit pembangkitan berbasis EBT, kami menerapkan subtitusi sebagian batu bara dengan biomassa (co-firing) pada PLTU yang telah beroperasi sehingga mampu menurunkan emisi’, terang Ruly.
PLTU Tembilahan telah menerapkan inovasi co-firing sebagai komitmen dalam mewujudkan Net Zero Emission di tahun 2060. Melalui inovasi ini, sejak awal tahun 2024 hingga april 2024, PLTU Tembilahan mampu menurunkan emisi karbon dioksida (CO2) hingga 183,16 ton CO2.