Sumbawa (ASET) – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mendorong adanya regulasi khusus tentang pengelolaan sampah di setiap perumahan termasuk perumahan bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Saat meninjau Perumahan Bersubsidi Alam Kerato Asri di Kabupaten Sumbawa, NTB, Sabtu (16/11/2024).Wakil Menteri (Wamen) PKP Fahri Hamzah menyebutkan selain bantuan prasarana, sarana, dan utilitas (PSU) jalan lingkungan, menurut Wamen Fahri juga diperlukan fasilitasi dari pemerintah untuk pemilahan sampah sehingga lingkungan rumah bersubsidi menjadi lebih bersih dan sehat serta nyaman untuk dihuni.
“Jadi harus ada regulasi tentang pengelolaan sampah yang dimulai dari pemilahan. Sehingga fasilitas dasar pemilahan sampah itu harus ada di setiap perumahan termasuk rumah bersubsidi,” ujar Wamen Fahri.
Wamen PKP mengatakan, selama ini sampah-sampah rumah tangga hanya dibiarkan terbuang di tempat sampah tanpa ada penanganan khusus sehingga masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Kalau dibiarkan begini terus tentu tidak akan pernah ada pemilahan. Padahal kalau tidak ada pemilahan akan jadi “dosa” kita.
Jadi jangan biarkan masalah sampah dibiarkan begitu saja tanpa ada solusi yang tepat ataupun mengandalkan pihak tertentu seperti kepala desa setempat untuk mengelolanya,” tandas Wamen PKP.
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Nusa Tenggara I Direktorat Jenderal Perumahan, Arifman menyatakan, tahun ini pihaknya telah menyelesaikan pembangunan PSU untuk perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Perumahan Alam Kerato Asri di Kabupaten Sumbawa, NTB. Lokasinya berada di Jalan Bung Karno Lintas Semu, Lempeh, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa dan sebanyak 54 unit rumah kini memiliki jalan lingkungan yang baik dan berkualitas.
“Perumahan bersubsidi yang dibangun oleh pengembang PT. Alam Asri Properti tersebut mendapat bantuan PSU tipe Jalan Lingkungan Paving Block. Panjang jalan 192 meter dengan lebar 4 meter dan kini sudah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan ke depan kami juga akan berkoordinasi dengan pengembang untuk penanganan persampahannya,” kata Arifman.
Salah seorang penghuni perumahan Alam Kerato Asri, Dita mengaku senang bisa tinggal di rumah bersubsidi pemerintah. Adanya angsuran yang terjangkau dan fasilitas PSU yang baik membuatnya nyaman tinggal bersama keluarga.
“Saya dan keluarga hanya mengangsur Rp1,1 juta selama 20 tahun. Jalan lingkungan rumah bersubsidi sudah baik dan jika memang ada pengelolaan sampah tentu siap mendukung sehingga lingkungan jadi lebih bersih,” kata Dita.