Jakarta (ASET) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,95 persen pada triwulan III-2024 secara year-on-year (yoy), dengan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp5.638,9 triliun.
Pertumbuhan ini menunjukkan momentum positif bagi perekonomian nasional di tengah berbagai tantangan global dan domestik.
“Ekonomi Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto pada triwulan III 2024 atas dasar harga berlaku Rp5.638,9 triliun, atas dasar harga konstan Rp3.279,6 triliun, sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2024 jika dibandingkan triwulan III 2023 atau secara year-on-year tumbuh sebesar 4,95 persen,” ujar Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, di Jakarta, Selasa (5/11) .
Secara triwulanan, ekonomi Indonesia juga menunjukkan peningkatan dengan pertumbuhan 1,50 persen dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q).
Dari sisi produksi, sektor konstruksi mencatat pertumbuhan tertinggi pada triwulan III-2024, yakni sebesar 6,06 persen. Sektor konstruksi menjadi motor utama di tengah peningkatan proyek infrastruktur yang terus berlangsung di seluruh wilayah Indonesia.
Sementara itu, di sisi pengeluaran, investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh sebesar 8,44 persen, menunjukkan minat yang tinggi pada pembentukan.
Pada basis year-on-year (yoy), pertumbuhan sektor Jasa Lainnya juga menonjol dengan kenaikan sebesar 9,95 persen, sedangkan komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) mencatat kenaikan tertinggi sebesar 11,69 persen.
BPS juga mengungkapkan bahwa sepanjang tahun hingga triwulan III-2024, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 5,03 persen secara kumulatif (cumulative-to-cumulative/c-to-c).
Pertumbuhan ini didorong oleh sektor akomodasi dan makan minum yang mencatatkan peningkatan sebesar 9,29 persen, mencerminkan pemulihan yang kuat di industri pariwisata dan jasa.
Komponen PK-LNPRT juga mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 15,10 persen, menunjukkan peningkatan aktivitas dan pengeluaran lembaga nonprofit dalam mendukung berbagai kegiatan sosial yang penting bagi masyarakat.
Dari segi kontribusi regional, kelompok provinsi di Pulau Jawa tetap menjadi penyumbang utama bagi PDB nasional dengan peran sebesar 56,84 persen dan mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,92 persen year-on-year.
Dominasi ekonomi Jawa mencerminkan besarnya pusat kegiatan industri, jasa, dan perdagangan di kawasan tersebut.
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan III-2024 ini menunjukkan tren pemulihan yang kuat di berbagai sektor utama.
Pemerintah optimis tren positif ini dapat terus berlanjut hingga akhir tahun, dengan fokus pada stabilitas ekonomi serta penguatan sektor-sektor produktif dan investasi.