No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Keuangan
  • Market
  • Industri
  • Energi
  • Infrastruktur
  • UMKM
  • Pariwisata
  • Tekno
  • Otomotif
  • Video
  • Indeks
  • Home
  • Nasional
  • Keuangan
  • Market
  • Industri
  • Energi
  • Infrastruktur
  • UMKM
  • Pariwisata
  • Tekno
  • Otomotif
  • Video
  • Indeks
No Result
View All Result
No Result
View All Result

Kementan : 58 Negara Kekurangan Pangan

Penulis Desma
28 Oktober 2024
Kementan : 58 Negara Kekurangan Pangan

Jakarta (ASET) – Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat ada 58 negara mengalami kekurangan pangan. Kondisi ini membuat kelaparan di banyak negara.
Laporan tersebut disampaikan Plt Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Muh Taufiq Ratule.

Dia menyebut, sektor pangan menjadi perhatian dunia lantaran banyak negara yang mengalami kekurangan pangan dan menyebabkan kelaparan. “58 negara kekurangan pangan yang menyebabkan kelaparan. Jadi pangan ini sangat penting, pangan adalah tiangnya negara,” ujar Taufiq Ratule, Minggu (27/10/2024). 

Di Indonesia, pemerintah memang memberikan perhatian besar agar produksi bisa meningkat. Instrumen pengungkit tengah digencarkan otoritas, salah satunya soal distribusi pupuk

“Bapak Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman setelah meminta langsung dari Presiden yang tadinya kuota pupuk 4,7 juta ton naik menjadi 9,5 juta ton, ini demi peningkatan pangan,” paparnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan produksi beras nasional anjlok 760.000 ton di 2024. Angka itu turun 2,43 persen dibandingkan 2023.

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, produksi beras konsumsi di tahun ini diperkirakan hanya menyentuh 30,34 juta ton atau anjlok 2,43 juta ton dibandingkan 2023, yakni 31,10 juta ton. 

Baca Juga:  Kolaborasi Multi Pihak, PLN Bakal Tambah 111 SPKLU di Berbagai Lokasi Rest Area

Merosotnya, produksi beras tahun ini disebabkan oleh turunnya luas panen, serta dampak dari fenomena El Nino selama semester II-2023. “Mengapa luas panen ini menurun? Karena merupakan dampak dari fenomena El Nino pada semester II-2023 yang kemudian menyebabkan terjadinya mundurnya musim tanam,” ujar Amalia saat konferensi pers beberapa waktu lalu. 

Dia mencatat, luas panen padi di 2024 sebagai angka sementara diperkirakan mencapai 10,05 juta hektare, turun sebesar 0,17 juta hektare dibanding tahun lalu.

“Namun demikian kita lihat secara rinci, ini mungkin informasi lebih baik untuk kita cermati bersama-sama,” bebernya. Penyumbang penurunan luas panen 2024 disebabkan adanya penurunan luas panen periode Januari-April, di mana luas panen turun 0,64 juta hektare, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Kalau kita lihat luas panen padi sepanjang Mei-Agustus atau subround 2, dan juga September-Desember atau subround 3, selama subround 2-3 ini diperkirakan mengalami peningkatan luas panen dengan masing-masing peningkatan sebesar 0,10 juta hektare dan 0,38 juta hektare,” jelas Amalia.

Previous Post

Tingkatkan SDM EBT, PLN Kirim 1.700 Karyawan ke Penjuru Dunia

Next Post

Kunjungi BBPVP Bandung, Menaker Tekankan Penguatan SDM Kompeten

KONTEN TERKAIT

Terima Kunjungan Universitas Nahdlatul Ulama, Menteri Karding Harap Ada Peningkatan Kualitas Pekerja Migran Indonesia
Nasional

Terima Kunjungan Universitas Nahdlatul Ulama, Menteri Karding Harap Ada Peningkatan Kualitas Pekerja Migran Indonesia

5 Maret 2025
Perkuat Komitmen Penyediaan Energi Bersih, Indonesia dan Jepang Sepakat Mendorong Kelanjutan Pembangunan PLTA Kayan
Keuangan

Perkuat Komitmen Penyediaan Energi Bersih, Indonesia dan Jepang Sepakat Mendorong Kelanjutan Pembangunan PLTA Kayan

5 Maret 2025
Setelah Minerba, Wamenkop Yakin Koperasi Bisa Besar Berkat Kelola Tambang Minyak dan Gas
Nasional

Setelah Minerba, Wamenkop Yakin Koperasi Bisa Besar Berkat Kelola Tambang Minyak dan Gas

27 Februari 2025
Menteri Karding: Pekerja Migran Indonesia Tak Hanya ART, Banyak yang jadi Pilot hingga CEO
Nasional

Menteri Karding: Pekerja Migran Indonesia Tak Hanya ART, Banyak yang jadi Pilot hingga CEO

27 Februari 2025
KAI Siapkan Kereta Tambahan dari Gambir dan Pasar Senen
Infrastruktur

KAI Siapkan Kereta Tambahan dari Gambir dan Pasar Senen

18 Februari 2025
India Pangkas Pajak Impor untuk Hindari Tarif Resiprokal AS
Infrastruktur

India Pangkas Pajak Impor untuk Hindari Tarif Resiprokal AS

18 Februari 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


POPULER HARI INI

Dari Bekasi Hingga Probolinggo, BNI Bantu Perbaikan Infrastruktur Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Desa
Keuangan

Dari Bekasi Hingga Probolinggo, BNI Bantu Perbaikan Infrastruktur Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Desa

15 Mei 2025
Dorong Swasembada dan Ketahanan Pangan Nasional, BNI Salurkan Rp14,3 Triliun KUR ke Sektor Pangan

Dorong Swasembada dan Ketahanan Pangan Nasional, BNI Salurkan Rp14,3 Triliun KUR ke Sektor Pangan

12 April 2025

Momen 26 Tahun KBUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta

Momen 26 Tahun KBUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta

29 April 2024

NFA Dorong Optimalisasi Panen Raya untuk Mengisi Stok CBP

NFA Dorong Optimalisasi Panen Raya untuk Mengisi Stok CBP

29 April 2024

Menaker Halal Bihalal dengan Pekerja Migran di Malaysia

Menaker Halal Bihalal dengan Pekerja Migran di Malaysia

29 April 2024

  • Home
  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Kontak
  • Advertise

© Asetnews | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Keuangan
  • Market
  • Industri
  • Energi
  • Infrastruktur
  • UMKM
  • Pariwisata
  • Tekno
  • Otomotif
  • Video
  • Indeks