Subang (ASET) – Program penyaluran dana bergulir Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM ( LPDB – KUMKM) hingga September 2024 sebesar Rp1,465 triliun. Realisasi ini setara 79 persen dari target tahun ini Rp1,85 triliun.
Direktur Utama LPDB -KUMKM, Supomo menjelaskan secara total sejak tahun 2008 hingga saat ini akumulasi dana yang disalurkan mencapai Rp19,11 triliun. Dari jumlah itu dana yang disalurkan dengan skema konvensional sebesar Rp13,5 triliun dan pola syariah Rp5,5 triliun.
Sementara khusus di tahun 2024 hingga September 2024, sebanyak Rp1,048 triliun disalurkan melalui pola konvensional dan Rp418 miliar melalui pola syariah. Untuk tingkat NPL atau kredit bermasalah adalah 2,48 persen masih dalam batas aman yang ditentukan.
“Alhamdulillah kita sudah capai on track dimana hingga September 2024 mencapai 79 persen. Insyaalah sampai akhir tahun akan capai (target). Bahkan kita punya pipeline sampai akhir tahun kita bisa salurkan pembiayaan hingga Rp2,45 triliun,” kata Supomo di Subang (19/10).
Di tahun 2025, LPDB -KUMKM telah mengajukan permohonan kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk mendapatkan restu penyaluran dana bergulir antara Rp1,95 triliun – Rp2 triliun.
Dari sisi pendanaan dan outstanding pihaknya memastikan ketersediaan dana sangat cukup untuk penyaluran tanpa harus meminta tambahan dana dari APBN .
“Untuk tahun 2025 kita lagi merancang, kami masih tetep seperti kemarin bahwa penyaluran tetap ke koperasi antara Rp1,950, – 2 triliun, tapi porsi sektor riil akan kita tambah sesuai dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen,” kata Supomo.
Supomo menyadari bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam
pengembangan UMKM melalui koperasi. Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan dan memperluas jangkauan program.
“Kita akan konsentrasi untuk pembiayaan di sektor riil sebab sektor riil sudah mulai nampak geliatnya,” katanya.