No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Keuangan
  • Market
  • Industri
  • Energi
  • Infrastruktur
  • UMKM
  • Pariwisata
  • Tekno
  • Otomotif
  • Video
  • Indeks
  • Home
  • Nasional
  • Keuangan
  • Market
  • Industri
  • Energi
  • Infrastruktur
  • UMKM
  • Pariwisata
  • Tekno
  • Otomotif
  • Video
  • Indeks
No Result
View All Result
No Result
View All Result

Pertamina Patra Niaga Gelar Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat di Integrated Terminal Jakarta

Penulis Redaksi
29 Juni 2024
Pertamina Patra Niaga Gelar Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat di Integrated Terminal Jakarta

Jakarta (ASET) – Kementerian perindustrian menggenjot pengembangan potensi pemanfaatan alga, baik makroalga maupun mikroalga.

Salah satu yang potensial untuk terus dikembangkan adalah mikroalga yang dapat diolah menjadi berbagai bahan baku pangan, obat-obatan, pakan ternak, hingga biofuel.

Pengembangan industri pengolahan mikroalga sebagai sumber daya alam merupakan salah satu bagian dari kebijakan prioritas yang dijalankan oleh Kementerian Perindustrian, yaitu hilirisasi industri berbasis agro.

Di samping itu, pemanfaatan bioteknologi merupakan kunci untuk mewujudkan konsep keberlanjutan perlu diadaptasi oleh industri untuk menyelaraskan pembangunannya dengan kelestarian lingkungan.

“Mikroalga sangat prospektif untuk dikembangkan di indonesia karena didukung oleh kondisi lingkungan yang memadai,” jelas Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat melakukan kunjungan ke PT Evergen Resources, Jumat (28/6).

Keunggulan yang dimiliki Indonesia untuk pengembangan mikroalga meliputi banyaknya sinar matahari dan suhu yang hangat serta lahan yang cukup. Mikroalga merupakan sumber bahan baku untuk produk makanan, kosmetik dan suplemen, bahan bakar ramah lingkungan untuk pesawat, hingga crude oil. Mikroalga juga menyerap CO2 sehingga dapat dimanfaatkan oleh industri dalam pengelolaan emisi.

Salah satu upaya pengembangan bioteknologi mikroalga di Indonesia telah diinisiasi oleh perusahaan PT Evergen Resources. Perusahaan yang berlokasi di Kendal, Jawa Tengah ini mengolah mikroalga Haematococcus pluvialis yang dapat menghasilkan astaxanthin. Zat tersebut adalah karotenoid yang berguna sebagai pelindung dari oksidasi polyunsaturated fatty acids (PUFA), dapat meningkatkan respons imun, dan menjaga dari efek negatif sinar ultraviolet.

Baca Juga:  Menperin: GIIAS Bukti Komitmen Industri Otomotif Tampilkan Inovasi

Evergen melakukan kultivasi mikroalga dengan sistem photobioreaktor tertutup untuk memproduksi AstaLuxe™. Produk ini memiliki antioksidan tinggi yang diaplikasikan pada produk suplemen kesehatan, obat-obatan, kosmetik, makanan dan minuman, hingga produk pakan ternak.

Lebih lanjut, astaxanthin memiliki potensi dengan penggerak pasar antara lain, peningkatan jumlah konsumen dengan kesadaran akan kesehatan yang menginginkan produk antisoksidan alami. Kemudian, populasi dunia semakin memiliki umur yang panjang, sehingga terjadi peningkatan produk anti-aging, meningkatnya diet vegan dan diet berbasis tanaman yang berasal dari produk-produk mikro dan makroalga, serta berkembangnya teknologi kultivasi mikroalga dan proses ekstraksi dalam meningkatkan efisiensi produksi.

Namun demikian, tantangan dalam pengembangan astaxanthin juga masih cukup besar. Misalnya biaya produksi dan R&D yang tinggi sehingga menyebabkan terbatasnya daya beli konsumen dan perluasan pasar. Selanjutnya, rentannya kontaminasi dalam produksi sehingga membutuhkan quality control yang berlapis, serta pasar yang cukup kompetitif dengan pemain kunci perusahaan yang berasal dari negara-negara dengan teknologi maju. “Karenanya dibutuhkan kolaborasi yang strategis antara pemerintah, institusi pendidikan, lembaga riset, dan industri dalam rangka percepatan pengembangan produk dan kebijakan penetrasi pasar,” jelas Menperin.

Baca Juga:  Bidik Gen Z, Kemenperin Dorong IKM Batik Gunakan Pewarna Alam

Menperin juga mendorong agar perusahaan dapat juga mengembangkan mikroalga untuk diolah menjadi produk-produk lain, misalnya menjadi biofuel. “Untuk pengembangan menjadi biofuel, dibutuhkan dukungan dari industri penggunanya, misalnya Pertamina untuk penyediaan fasilitas produksi dan penyimpanan,” jelas Menperin.

Direktur Jenderal Industri Agro, Putu Juli Ardika menambahkan, PT Evergen Resources memulai produksi astaxanthin dari nol sejak tahun 2012. Pasar astaxanthin sendiri terus berkembang, dengan pasar terbesar masih terdapat di Amerika Utara dan Eropa. “Di Indonesia, belum ada kompetitor untuk industri penghasil astaxanthin, dan produsennya juga kurang dari 10 perusahaan di dunia,” jelasnya.

Founder sekaligus CEO PT Evergen Resources, Siswanto Harjanto, menjelaskan, perusahaan fokus pada pengolahan mikroalga karena merupakan bahan yang alami dan berkelanjutan. Sebagai superfood, kekuatan astaxanthin dapat mencapai 500 kali dari manfaat vitamin E dan 6.000 kali lebih kuat dari vitamin C.

Saat ini, pabriknya memiliki kapasitas terpasang sebesar 192.000 Liter/bulan dengan utilisasi mencapai 80%. Selanjutnya, Evergen berencana untuk melakukan scale up di tahun depan untuk mengembangkan sulfate polysaccharides serta fukosantin.

Previous Post

Pertamina Patra Niaga Gelar Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat di Integrated Terminal Jakarta

Next Post

Kemenperin Pacu Kapasitas dan Perluasan Pasar IKM Kerajinan Logam Tumang

KONTEN TERKAIT

Cetak SDM Siap Kerja, Kemenperin, Kemenpar, dan Swiss Usung Pendidikan Vokasi Dual System
Industri

Cetak SDM Siap Kerja, Kemenperin, Kemenpar, dan Swiss Usung Pendidikan Vokasi Dual System

27 Februari 2025
Garuda Indonesia Dan Kementerian Agama Ri Tandatangani Perjanjian Kerja Sama Penerbangan Haji 1446h/2025m
Industri

Garuda Indonesia Dan Kementerian Agama Ri Tandatangani Perjanjian Kerja Sama Penerbangan Haji 1446h/2025m

27 Februari 2025
Songsong Panen Raya, Gerak Bersama Kejar Target Serapan untuk Perkuat Stok CBP
Industri

Songsong Panen Raya, Gerak Bersama Kejar Target Serapan untuk Perkuat Stok CBP

31 Januari 2025
Wamenperin Minta Boeing Bikin Pabrik Komponen di Indonesia
Industri

Wamenperin Minta Boeing Bikin Pabrik Komponen di Indonesia

24 Januari 2025
Perkuat Hilirisasi Minyak Atsiri, Kemenperin Kembangkan Pusat Flavor dan Fragrance Bali
Industri

Perkuat Hilirisasi Minyak Atsiri, Kemenperin Kembangkan Pusat Flavor dan Fragrance Bali

24 Januari 2025
Catat Surplus, Kinerja Ekspor Nasional Masih Ditopang Sektor Manufaktur
Industri

Catat Surplus, Kinerja Ekspor Nasional Masih Ditopang Sektor Manufaktur

17 Januari 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


POPULER HARI INI

LPDB-KUMKM Capai Target Penyaluran Dana Bergulir Tahun 2024, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Koperasi
Keuangan

LPDB-KUMKM Capai Target Penyaluran Dana Bergulir Tahun 2024, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Koperasi

3 Januari 2025
Momen 26 Tahun KBUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta

Momen 26 Tahun KBUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta

29 April 2024

NFA Dorong Optimalisasi Panen Raya untuk Mengisi Stok CBP

NFA Dorong Optimalisasi Panen Raya untuk Mengisi Stok CBP

29 April 2024

Menaker Halal Bihalal dengan Pekerja Migran di Malaysia

Menaker Halal Bihalal dengan Pekerja Migran di Malaysia

29 April 2024

Sistem Transportasi Cerdas akan Diterapkan di IKN dengan Prinsip Keamanan dan Keberlanjutan

Sistem Transportasi Cerdas akan Diterapkan di IKN dengan Prinsip Keamanan dan Keberlanjutan

29 April 2024

  • Home
  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Kontak
  • Advertise

© Asetnews | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Keuangan
  • Market
  • Industri
  • Energi
  • Infrastruktur
  • UMKM
  • Pariwisata
  • Tekno
  • Otomotif
  • Video
  • Indeks